PENGERTIAN
PERSEPSI SOSIAL
Secara etimologis, persepsi atau
dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin, perception dari
percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Kata persepsi biasanya
dikaitkan dengan kata lain, menjadi persepsi diri, persepsi sosial. Dalam psikologi, persepsi secara umum merupakan proses pemerolehan,
penafsiran, pemiliihan dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi adalah suatu
proses berpikir yang melibatkkan pengolahan informasi, pemberian nama,
deskripsi dan pemaknaan dari stimulus yang tertangkap oleh panca indera.
Persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam
memahami informasi tentang lingkungannya.
Secara umum, persepsi sosial adalah aktivitas memersepsikan
orang lain dan apa yang membuat mereka dikenali. Melalui persepsi sosial, kita
berusaha mencari tahu dan mengerti orang lain. Sebagai bidang kajian, persepsi
sosial adalah studi terhadap bagaimana orang membentuk kesan dan membuat
kesimpulan tentang orang lain (Teiford, 2008). persepsi social (social
perspective) adalah suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahai orang
lain. Persepsi sosial dapat diartikan
sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi
tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih dan diatur adalah
informasi indrawi dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah
orang lain.
Isi dari persepsi sosial
bisa berupa apa saja. Atribut-atribut individual dapat mencakup kepribadian,
sifat-sifat, disposisi tingkah laku, karakteristik fisik, dan kemampuan
menilai. Atribut-atribut kelompok dapat mencakup property-properti seperti
ukuran, kelekatan, sifat-sifat budaya, pola stratifikasi, pola-pola jaringan,
legitimasi, dan unsur-unsur sejarah. Akan tetapi, ruang lingkup persepsi sosial
biasanya ditekankan pada sisi mikro, terarah kepada penyimpulan individual
berkaitan dengan karakteristiknya sendiri atau karakteristik individu lain.
Lebih
khusus lagi, dengan
persepsi sosial kita berusaha
- 1. Mengetahui apa yang dipikirkan, dipercaya, dirasakan, dikehendaki dan didambakan orang lain
- 2. Membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan ekspresi wajah, tekanan suara, gerak-gerik tubuh, kata-kata dan tingkah laku mereka
- 3. Menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain berdasarkan pengetahuan dan pembacaan terhadap orang tersebut.
SIFAT-SIFAT
PERSEPSI
1.
Persepsi Bersifat Dugaan
Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat penginderaan
tidak pernah lengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan.
Seperti proses seleksi, langkah ini dianggap perlu karena kita tidak mungkin
memperoleh seperangkat rincian yang lengkap lewat kelima indera kita.
Proses persepsi yang bersifat dugaan itu memungkinkan kita
menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut
pandang manapun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tersedia,
dugaan diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak
lengkap lewat penginderaan itu. Kita harus mengisi ruang yang kosong untuk
melengkapi gambaran itu dan menyediakan informasi yang hilang
Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu proses
mengorganisasikan informasi yang tersedia, menempatkan rincian yang kita
ketahui dalam suatu skema organisasional tertentu yang memungkinkan kita
memperolah suatu makna lebih umum.
2.
Persepsi Bersifat Evaluatif
Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis dalam diri kita
yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang kita gunakan
untuk memaknai objek persepsi. Dengan demikian, persepsi bersifat pribadi dan
subjektif. Menggunakan kata-kata Andrea L. Rich, “persepsi pada dasarnya
memiliki keadaan fisik dan psikologis individu, alih-alih menunjukkan karakteristik
dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi”. Dengan ungkapan Carl Rogers,
“individu bereaksi terhadap dunianya yang ia alami dan menafsirkannya dan
dengan demikian dunia perseptual ini, bagi individu tersebut, adalah realitas”.
3.
Persepsi Bersifat Konstektual
Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua
pengaruh yang ada dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh
yang paling kuat. Konteks yang melingkungi kita ketika kita melihat seseorang,
suatu objek atau suatu kejadian sangat mempengaruhi struktur kognitif,
pengharapan dan juga persepsi kita. Dalam mengorganisasikan suatu objek, yakni
meletakkannya dalam suatu konteks tertentu, kita menggunakan prinsip-prinsip
berikut:
·
Prinsip
pertama. Stuktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau
kedekatan dan kelengkapannya.
·
Prinsip
kedua. Kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri
dari objek dan latar belakangnya
Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003),
ada beberapa sifat yang menyertai proses persepsi, yaitu:
- 1) Konstansi (menetap): Dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
- 2) Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam arti bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang diterima dan diserap.
- 3) Proses organisasi yang selektif: beberapa kumpulan informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.Demikianlah Pembahasan Tentang Persepsi Sosial
Demikianlah Pembahasan Tentang Persepsi Sosial,,, Semoga
Bermanfaat,,,dan Kebanyakan Pembahaasan Diatas adalah saya ambil dari internet
kemuadian saya saring2 seringkas-ringkas guna mempermudah para pembaca untuk
memahaminya,,,sekian !!! Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
No comments: