Persepsi Sosial dalam Memahami Orang Lain - Ukhy Knowledge

Friday, 6 March 2015

Persepsi Sosial dalam Memahami Orang Lain

PENGERTIAN PERSEPSI SOSIAL
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin, perception dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Kata persepsi biasanya dikaitkan dengan kata lain, menjadi persepsi diri, persepsi sosial. Dalam psikologi, persepsi secara umum merupakan proses pemerolehan, penafsiran, pemiliihan dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi adalah suatu proses berpikir yang melibatkkan pengolahan informasi, pemberian nama, deskripsi dan pemaknaan dari stimulus yang tertangkap oleh panca indera. Persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya.     
       
Secara umum, persepsi sosial adalah aktivitas memersepsikan orang lain dan apa yang membuat mereka dikenali. Melalui persepsi sosial, kita berusaha mencari tahu dan mengerti orang lain. Sebagai bidang kajian, persepsi sosial adalah studi terhadap bagaimana orang membentuk kesan dan membuat kesimpulan tentang orang lain (Teiford, 2008). persepsi social (social perspective) adalah suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahai orang lain.  Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih dan diatur adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain.

Isi dari persepsi sosial bisa berupa apa saja. Atribut-atribut individual dapat mencakup kepribadian, sifat-sifat, disposisi tingkah laku, karakteristik fisik, dan kemampuan menilai. Atribut-atribut kelompok dapat mencakup property-properti seperti ukuran, kelekatan, sifat-sifat budaya, pola stratifikasi, pola-pola jaringan, legitimasi, dan unsur-unsur sejarah. Akan tetapi, ruang lingkup persepsi sosial biasanya ditekankan pada sisi mikro, terarah kepada penyimpulan individual berkaitan dengan karakteristiknya sendiri atau karakteristik individu lain.

              Lebih khusus lagi, dengan persepsi sosial kita berusaha
  • 1.      Mengetahui apa yang dipikirkan, dipercaya, dirasakan, dikehendaki dan didambakan orang lain
  • 2.      Membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan ekspresi wajah, tekanan suara, gerak-gerik tubuh, kata-kata dan tingkah laku mereka
  • 3.      Menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain berdasarkan pengetahuan dan pembacaan terhadap orang tersebut.

SIFAT-SIFAT PERSEPSI
1.      Persepsi Bersifat Dugaan
Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat penginderaan tidak pernah lengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan. Seperti proses seleksi, langkah ini dianggap perlu karena kita tidak mungkin memperoleh seperangkat rincian yang lengkap lewat kelima indera kita.
Proses persepsi yang bersifat dugaan itu memungkinkan kita menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang manapun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat penginderaan itu. Kita harus mengisi ruang yang kosong untuk melengkapi gambaran itu dan menyediakan informasi yang hilang
Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu proses mengorganisasikan informasi yang tersedia, menempatkan rincian yang kita ketahui dalam suatu skema organisasional tertentu yang memungkinkan kita memperolah suatu makna lebih umum.

2.      Persepsi Bersifat Evaluatif
Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis dalam diri kita yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang kita gunakan untuk memaknai objek persepsi. Dengan demikian, persepsi bersifat pribadi dan subjektif. Menggunakan kata-kata Andrea L. Rich, “persepsi pada dasarnya memiliki keadaan fisik dan psikologis individu, alih-alih menunjukkan karakteristik dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi”. Dengan ungkapan Carl Rogers, “individu bereaksi terhadap dunianya yang ia alami dan menafsirkannya dan dengan demikian dunia perseptual ini, bagi individu tersebut, adalah realitas”.

3.      Persepsi Bersifat Konstektual
Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang ada dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Konteks yang melingkungi kita ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan juga persepsi kita. Dalam mengorganisasikan suatu objek, yakni meletakkannya dalam suatu konteks tertentu, kita menggunakan prinsip-prinsip berikut:
·         Prinsip pertama. Stuktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapannya.
·         Prinsip kedua. Kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan latar belakangnya

      Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang menyertai proses persepsi, yaitu:
  • 1)      Konstansi (menetap): Dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
  • 2)      Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam arti bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang diterima dan diserap.
  • 3)      Proses organisasi yang selektif: beberapa kumpulan informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.Demikianlah Pembahasan Tentang Persepsi Sosial


Demikianlah Pembahasan Tentang Persepsi Sosial,,, Semoga Bermanfaat,,,dan Kebanyakan Pembahaasan Diatas adalah saya ambil dari internet kemuadian saya saring2 seringkas-ringkas guna mempermudah para pembaca untuk memahaminya,,,sekian !!! Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments: