Manusia
dan Harapan
Setiap
manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
Masih
ingatkah dengan ungkapan ‘bagai pungguk merindukan bulan’ dimana mengharapkan
sesuatu yang terlampau tinggi. Bahwa sebenarnya harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan tersebut dapat terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya digambarkan
setinggi bintang.
Manusia
dan Pandangan Hidup
Pengertian
Pandangan hidup
Setiap
manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena
ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian
pandangan hidup itu bukanlah
timbul seketika atau
dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui
proses waktu yang lama dan terus menerus, sebingga basil pemikiran
itu dapat diuji kenyataannya.Hasil
pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas
dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman,
arahan, atau petunjuk yang
disebut pandangan hidup.
Pandangan
hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup
yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup
yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil
renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Mempunyai pandangan
hidup dalah jalan utama untuk menemukan cita-cita.
Manusia
dan Tanggungjawab
Tanggung
jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak disengaja.
Macam-macam
Tanggungjawab :
o
Tanggungjawab terhadap diri sendiri
o
Tanggungjawab terhadap Keluarga
o
Tanggungjawab terhadap masyarakat
o
Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
o
Tanggungjawab terhadap Tuhan
Kesimpulan
1. Manusia dan Harapan
Berharap merupakan
suatu tindakan kodrati dari manusia, dari harapan tersebut selanjutnya dapat
digunakan sebagai titik tolak untuk berusaha sungguh-sungguh mencapai
harapannya tersebut. Namun yang perlu diingat harapan harus sejalan dengan
kepercayaan baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepercayaan pada diri
sendiri. Harapan juga sudah sewajarnya harus dibarengi dengan usaha yang
sungguhh-sungguh.
2. Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan
hidup dapat digambarkan sebagi pegangan hidup individu untuk menjalani kehidupan
ini. Pandangan hidup ini terbagi menjadi pandangan hidup agama, ideology dan
renungan.
3. Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung
Jawab merupakan suatu bentuk sikap berani mengambil resiko terhadap apa saja
yang dilakukan baik itu hasilnya memuaskan atau tidak. Sikap ini hendaknya
dimiliki oleh semua orang, bukan hanya tanggung jawab pekerjaan saja namun juga
tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, agama, negara, dll.
Studi Kasus
Manusia dan Harapan & Pandangan Hidup
Bertutur dari
legenda hidup seorang anak yang bernama Joko Widodo dari seorang ayah yang
berprofesi sebagai tukang kayu dan tinggal dan hidup di pinggiran sungai.
mengisahkan masa kecil JokoWi yang suka berburu telur bebek untuk selalu
semangat dan terus bersekolah sambil terus mendengarkan musik Rock kesukaannya.
JokoWi
kepincut dengan seorang gadis sederhana bernama Iriana dan ini menjadi
pendorong semangatnya setelah ditinggal oleh Pak Notomiharjo yang ia anggap
tidak hanya sebagai orang tua tapi guru sekaligus sahabatnya.
Dari desa
Srambatan, JokoWi menulis sejarah baru sampai memimpin kota Solo dan melenggang
ke Ibukota menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Joko Wi
diakui adalah pemberian seorang pengusaha Perancis yang mengaguminya bahwa
pilihan yang terbaik selalu ada bagi mereka yang berani berjuang.
Studi Kasus
Manusia dan Tanggung Jawab
Zefanya (11
tahun) dan Nafiri (6 tahun) berselisih usia cukup jauh. Tapi rasanya mereka
lebih sering berkelahi daripada rukun. Jangankan si kakak ikut menjaga atau
mengurus adiknya. Bisa-bisa malah pecah ’perang dunia’. Ujung-ujungnya, si
kakak membanting pintu kamar, dan si adik menangis keras-keras.
Penggalan
pengalaman di atas tak asing bagi Anda? Ya, itulah yang kerap terjadi dengan
anak-anak. Padahal, Anda berharap, semakin besar anak, seharusnya ia semakin
bisa diandalkan. Termasuk untuk membantu mama menjaga adik, tentunya.
Membesarkan
anak yang mau ikut bertanggungjawab terhadap diri sendiri, terhadap tindakannya
dan terhadap lingkungannya memang tak mudah. Namun jika berhasil membentuk
mereka menjadi seperti itu, ibu mana yang tak bangga? Jadi mulai saat ini
tanamkan rasa tanggung jawab di dalam pribadi anak, baik itu tanggung jawab
terhadap diri sendiri, tugas sekolah, tugas di rumah, beribadah, dll. Misalkan
anak diajarkan agar tidak mengerjakan tugas mendekati deadline,dll.
Sumber :
Ilmu Budaya Dasar oleh M Habib Mustopo
Study Kasus dari Googling
No comments: