BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia
sebagai makhluk hidup dapat ditinjau
dari berbagai macam segi sesuai dengan sudut tinjauan dalam mempelajari manusia
itu. Oleh karena itu tinjauan mengenai manusia dapat bermacam-macam misal
manusia sebagai makhluk sosial, manusia sebagai makhluk individu dan
sebagainya. Manusia sebagai makhluk individual, manusia mempunyai hubungan
dengan dirinya sendiri, adanya dorongan untuk mengabdi pada dirinya sendiri.
Manusia sebagai makhluk sosial, adanya dorongan pada manusia untuk mengabdi
pada masyarakat dan sekitarnya. Karena manusia sebagai makhluk individual, maka
dalama tindakan-tindakannya manusia kadang-kadang menjurus kepada kepentingan
pribadi. Namun karena manusia juga sebagai makhluk sosial, dalam tindakan-tindakannya
manusia juga sering menjurus kepada kepentingan-kepentingan masyarakat.
Manusia
tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Di dalam kehidupan manusia akan selalu
terjadi interaksi. Interaksi yang terjadi dapat berupa antara individu dengan
individu, individu dengan lingkungan sosial. Dalam interaksinya dengan individu
atau lingkungan sosial akan membentuk sikap-sikap individu yang mempengaruhi
kepribadiannya. Oleh karena itu manusia membutuhkan kelompok sosial untuk
mengembangkan potensi dirinya serta dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana
mestinya.
Namun
dalam interaksi manusia, selalu ada penyimpangan-penyimpangan sosial yang
terjadi. Terutama yang terjadi pada anak muda zaman sekarang. Meskipun
penyimpangan sosial yang terjadi biasanya sangat kecil atau ringan. Hal ini
sangat mengancam keharmonisan dalam kehidupan sosial yang sesuai dengan tatanan
yang berlaku. Sebagai contoh dalam kehidupan
sehari-hari kita sering melihat orang yang tidak tertib dalam berlalu lintas,
berbagai tindak kejahatan, dan lain sebagainya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang di atas maka pada tulisan ini hendak mencari
jawaban terhadap pertanyaan:
1. Apa
yang dimaksud dengan Penyimpangan Sosial?
2. Bagaimana
Lingkungan Sosial mempengaruhi perilaku individu?
3.
Bagaimana
penyimpangan sosial yang dilakukan siswa Smp 1 Negeri Siman?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penyimpangan Sosial
Penyimpangan
sosial adalah semua bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial
yang ada. Perilaku penyimpangan dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga
maupun di masyarakat. Penyimpangan
sosial merupakan perbuatan-perbuatan
yang menyimpang atau keluar dari norma dan tatanan sosial.
Selain
itu, banyak para ahli sosiologi juga berpendapat tentan penyimpangan sosial,
sebagai berikut:
Menurut
Jamez Vander Zander, perilaku menyimpang merupakan perilaku yang
dianggap sebagai hal yang terceladan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
Menurut
Robert M.Z Lawang, Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki
perilaku tersebut.
Menurut
Paul B, Horton, Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang dinyatakan
sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Dari
pengertian-pengertian perilaku menyimpang tersebut maka dapat disimpulkan
perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang diekspresikan oleh seseorang
atau beberapa orang anggota masyarakat yang disadari atau tidak telah menyimpang
dari norma-norma yang berlaku yang telah diterima oleh sebagian besar anggota
masyarakat.
2.1.1
Faktor terjadinya penyimpangan sosial
Terjadinya penyimpangan sosial karena hal-hal berikut:
·
Tidak
mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami dan meresapi tata nilai atau
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kondisi semacam ini lazim disebut
sebagai hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna. Akibatnya, ia tidak bisa
membedakan hal-hal yang baik ataupun yang buruk, benar atau salah, pantas atau
tidak pantas, dan sebagainya.
·
Pengaruh
lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik, misalnya lingkungan yang sering
terjadi tindak penyimpangan, seperti prostitusi, perjudian, mabuk-mabukan, dan
sebagainya.
·
Ketidakadilan,
sehingga pihak-pihak yang dirugikan melakukan protes, unjuk rasa, bahkan bisa
menjurus ke tindakan anarkis.
2.1.2
Sifat-sifat penyimpangan sosial
a.
Penyimpangan yang bersifat Positif
Penyimpangan yang bersifat positif merupakan suatu bentuk
penyimpangan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap dirinya maupun
masyarakat. Penyimpangan ini memberikan unsur inovatif dan kreatif sehingga
dapat diterima oleh masyarakat, meskipun caranya masih belum umum atau
menyimpang dari norma yang berlaku. Misalnya, pada masyarakat yang masih
tradisional, perempuan yang melakukan aktivitas atau menjalin profesi yang umum
dilakukan oleh laki-laki seperti berkarir di bidang politik, menjadi pembalap,
sopir taksi, anggota militer dan lain-lain oleh sebagian orang masih dianggap
tabu. Namun hal tersebut mempunyai dampak positif, yaitu emansipasi wanita.
b.
Penyimpangan yang bersifat negatif
Penyimpangan yang bersifat negatif merupakan penyimpangan yang
cenderung mengarah pada tindakan yang dipandang rendah, berdampak buruk serta
merugikan bagi pelaku dan juga masyarakat. Bobot penyimpangan negatif dapat
dilihat dari norma-norma atau nilai-nilai yang telah dilanggar. Pelanggaran
terhadap norma-norma kesopanan dinilai lebih ringan dibanding pelanggaran
terhadap norma hukum. Contoh penyimpangan yang bersifat negatif, membolos,
pembunuhan, pencurian, korupsi, dan sebagainya
2.2
Penyimpangan sosial pada Siswa-siswa SMP Negeri 01 Siman Ponorogo
Permasalahan akibat perubahan fisik yang dirasakan oleh remaja
ketika mereka sudah merasa dewasa. Pada remaja sekarang merasa tidak gaul
apabila belum merokok. Memandang perilaku remaja generasi sekarang yang sudah
sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikannya namun hal ini
semakin berkembang. Beberapa alasan mengapa siswa SMP 01 Siman-ponorogo merokok
yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas dengan
kawan-kawan, pengaruh atau adaptasi lingkungan, bahkan hanya untuk kompensasi
semata.
Hal ini juga dipengaruhi bagaimana kontrol dan dorongan orang tua,
dan ada juga yang merupakan pengaruh dari lingkungan sosial. Dalam memilih
teman, hal ini juga berpengaruh dalam pembentungan perilaku ini. Kebanyakan
para siswa melakukan penyimpangan ini sebelum memasuki sekolah dengan duduk
nogkron di warung yang ada di depan sekolah.
Dalam psikologi sosial, ada beberapa pendekatan-pendekatan atau
teori untuk mengetahui perilaku seseorang diantaranya teori biologis, yaitu.
Setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini memiliki bawaan saat dilahirkan.
Sifat dan perilaku yang sudah di bawa dari lahir. Yang sangat berpengaruh dalam
membentuk perilaku seseorang dan sifatnya. Begitupun yang terjadi pada siswa
SMP negeri 01 Siman Ponorogo, beberapa dari mereka memiliki sifat yang
merupakan bawaan sehingga mereka melakukan penyimpangan sosial tersebut yaitu
merokok.
Kemudian teori belajar, pendekatan yang melihat perilaku atau
tingkah laku individu melalui situasional dan lingkungan-lingkungan sebagai
penyebab tingkah laku tersebut. Dorongan dan kontrol orang tua dalam
mendisiplinkan anaknya memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk perilaku
anak. Setiap manusia memiliki pola pikir yang berbeda, ada yang mudah di
pengaruhi dan ada pula yang memiliki prinsip yang sehingga ia tidak mudah
dipengaruhi. Lingkungan sosial memiliki pengaruhi yang sangat besar dalam
pembentukan baik buruknya perilaku seseorang. Tempat tinggal juga sangat
berpengaruhi seseorang dalam berperilaku, seperti orang yang tinggal di kawasan
daerah prostitusi dan lain-lain. Dalam
memilih teman termasuk memiliki pengaruh yang bsar juga, karena selain orang
tua teman juga dapat menjadi panutan seseorang, berteman dengan orang yang
selalu berperilaku baik biasanya akan menularkan kebaikan begitupun sebaliknya.
Hal ini juga terjadi pada siswa SMP negeri 01 Siman Ponorogo, pasti ada salah
satu atau lebih yang menjadi racun diantara siswa ini yang mengajak teman-teman
mereka agar kelihatan lebih gaul dan jantan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyimpangan sosial di era
sekarang sudah sangat tidak asing lagi di Indonesia. Kenyataannya, remaja
sekaran sudah mulai menyimpang dalam perilakunya, merokok, minum minuman keras,
tawuran, bahkan sex bebas. Pada umumnya manusia memiliki rasa ketikpuasan dan
selalu ingin mencari hal yang baru. Remaja sekarang ingin terlihat lebih maju,
ingin terlihat jantan serta gaul apalagi pada remaja-remaja yang baru memasuki
masa-masa pubertas.
Hal ini juga terjadi pada siswa SMP Negeri 01 Siman Ponorogo, yang
merokok didepan sekolah sebelum masuk sekolah. Ini adalah salah satu perilaku
yang menyimpang yang dilakukan para siswa ini.
Perilaku seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri. Dan yang
mempengaruhi adalah lingkukan sosial dimana ia berada. Lingkungan rumah, orang
tua yang berperan dalam mengontrol dan memberi dorongan kepada anaknya. Selain
itu, lingkungan tempat di mana ia tinggal, apakah daerah tersebut merupaka
lingkungan yang baik atau buruk. Kemudian lingkungan sekolah, yang mana guru
yang menggantikan peran orang tua di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati, Kun. Sosiologi X, Jakarta PT. Gelora Aksara Pratama
Budiati, Catur, Atik. Sosiologi Kontekstual X. Jakarta: Penerbit CV
Mediatama
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar).
Yogyakarta: Penerbit ANDI OFFSET
No comments: